Teh sebagai minuman kedua setelah air mineral merupakan minuman favorit masyarakat. Namun meski demikian, tahukah bahwa dibalik segarnya aroma teh tersimpan kondisi pahit yang dialami petani teh sebagai produsen bahan baku minuman teh.
Kondisi ini disebabkan rendahnya harga pucuk teh di tingkat petani. Pabrik pengolahan swasta tidak memberikan harga terbaik kepada pucuk teh petani, harga pucuk teh antara Rp 1800 – 2.500/ Kg. harga tersebut dinilai belum sesuai dengan biaya pengelolaan dan perawatan kebun teh yang mencapai Rp 3.200/Kg basah. Artinya pendapatan petani tidak sebanding dengan penghasilan dari penjualan pucuk basah sehingga petani tidak mampu melakukan perbaikan kondisi kebun teh secara maksimal yang mengakibatkan kebun rusak, kualitas pucuk menjadi kurang bagus. Pendapatan dari penjualan pucuk basah belum mampu menutup kebutuhan keluarga petani, akibatnya banyak petani teh yang terjebak dalam kemiskinan.
Kondisi lain yang menyebabkan persoalan di tingkat petani adalah kurangnya posisi tawar petani teh dalam menghadapi gempuran dan tekanan perusahaan. Petani teh tidak memiliki pilihan selain menjual pucuk teh kepada perusahaan yang telah menentukan harga sendiri tanpa adanya pelibatan dari pihak petani. Selain itu munculnya teh impor yang memberikan harga lebih murah dibanding teh petani menyebabkan bertambahnya keterpurukan petani.
Dampak yang terjadi ketika perkebunan teh rakyat tidak mendapatkan perhatian dan perbaikan adalah penurunan produksi teh yang terjadi sejalan dengan penurunan lahan perkebunan. Pada tahun 2000, luas area perkebunan teh adalah sebesar 153.675 Ha sementara pada tahun 2018 areal perkebunan mengalami penurunan menjadi 104.420 Ha dan tahun 2022 ini dipastikan mengalami penurunan hingga menjadi sekitar 90.000 Ha. Penurunan lahan perkebunan teh ini dipicu adanya konversi lahan perkebunan menjadi tanaman komoditi lain, menjadi property atau banyaknya kebun teh yang rusak dan tidak diurus atau ditinggalkan petani.
Di balik minuman teh yang kita nikmati perlu diingat bahwa kondisi perkebunan teh rakyat yang saat ini mengalami Krisis dengan sejumlah persoalan yang menyulitkan petani teh untuk mengejar kesejahteraan.